Gangguan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia

Sistem Kekebalan Tubuh Manusia Dengan Gangguannya

Sistem kekebalan tubuh manusia adalah struktur yang luar biasa efektif yang menggabungkan ketegasan, kemampuan merangsang dan kemampuan beradaptasi. Namun, kegagalan dalam bertahan dapat muncul dan dikategorikan menjadi tiga bagian besar: immunodefisiensi, autoimunitas, dan hipersensitivitas.


Immunodefisiensi

Immunodefisiensi terjadi ketika satu atau lebih komponen sistem kekebalan tubuh tidak aktif. Kemampuan respon sistem kekebalan tubuh terhadap patogen menghilang pada kaum muda dan orang tua, dengan respon daya tahan menurun sejak usia 50 tahun akibat immunosenescence. Di negara maju, obesitas, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang adalah penyebab utama dari memburuknya fungsi daya tahan tubuh. Sebaliknya, malnutrisi adalah penyebab paling umum dari immunodefisiensi di negara berkembang. 

Diet kurang protein menyebabkan terganggunya sel-sel daya tahan tubuh, aktivitas komplemen, fungsi phagosit, konsentrasi antibodi IgA, dan produksi cytokin. Kekurangan salah satu nutrisi seperti zat besi; tembaga; selenium; vitamin A, C, E, dan B6; dan asam folic (vitamin B9) juga mengurangi respon daya tahan tubuh. Selain itu, hilangnya thymus pada usia dini melalui mutasi genetik atau operasi penghilangan berakibat immunodefisiensi parah dan tingginya kemungkinan terserang infeksi. 

Immunodefisiensi juga bisa merupakan turunan atau "terjangkit". Penyakit granuloma kronis, dimana phagosit berkurang kemampuannya dalam menghancurkan patogen, adalah contoh dari immunodefisiensi turunan atau kongenitas. AIDS dan beberapa jenis kanker menyebabkan immunodefisiensi terjangkit.  

AIDS 

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang disebabkan oleh HIV ( Human Immunodeficiency Virus). Ini merupakn penyakit problematik bagi sistem kekebalan tubuh karena virus sebenarnya menyerang sel sistem daya tahan. Secara khusus, ia berreproduksi  dalam sel T helper dan membunuhnya dalam proses. Tanpa sel T helper yang mengatur segala hal, sistem kekebalan tubuh akan pada akhirnya runtuh dan korban meninggal akibat infeksi lain yang seharusnya dapat diatasi oleh sistem kekebalan tubuh. 


Kesalahan Sistem Kekebalan Tubuh Manusia

Autoimunitas

Terkadang sistem kekebalan tubuh membuat kesalahan. Respon daya tahan tubuh yang overaktif merupakan disfungsi daya tahan tubuh, terutama gangguan autoimun. Disini, sistem kekebalan tubuh gagal dalam membedakan secara tepat antara self dan non-self, dan menyerang bagian tubuh. Sistem kekebalan tubuh dengan beberapa alasan menyerang tubuh anda sendiri dengan cara yang sama ia biasanya menyerang kuman. Dua penyakit umum yang biasa disebabkan oleh kesalahan sistem kekebalan tubuh: Juvenile-onset diabetes, yang terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang dan mengeliminasi sel-sel pankreas yang memproduksi insulin; Rheumatoid arthritis terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan di dalam sendi. 

Hipersensitivitas

Alergi adalah bentuk lain dari kesalahan sistem kekebalan tubuh. Dalam beberapa hal, pada orang yang memiliki alergi, sistem imun bereaksi secara kuat terhadap pemicu alergi yang seharusnya diacuhkan. Pemicu alergi bisa merupakan makanan tertentu, serbuk tertentu, atau bulu binatang tertentu. Contoh, seseorang alergi terhadap serbuk tertentu akan mengalami hidung dan mata berair, bersin-bersin, dll. Reaksi ini terutama disebabkan oleh sel besar dalam rongga hidung. Sebagai reaksi terhadap serbuk, sel besar melepaskan histamin. Histamin memiliki efek menyebabkan rasa terbakar, yang memungkinkan cairan mengalir dari saluran darah. Histamin juga menyebabkan gatal-gatal. Untuk menghilangkan gejala-gejala ini, pilihan obatnya tentu saja adalah antihistamin. 

Contoh terakhir dari kesalahan sistem kekebalan tubuh adalah efek yang dimiliki sistem kekebalan tubuh terhadap transplantasi jaringan. Ini sebenarnya bukanlah kesalahan, tetapi membuat transplantasi organ dan jaringan menjadi nyaris tidak mungkin. Ketika jaringan asing ditempatkan di dalam tubuh anda, sel-selnya tidak memiliki identifikasi yang benar. Oleh karena itu sistem kekebalan tubuh anda menyerang tubuh anda sendiri. 

Masalah ini tidak dapat dicegah namun dapat dihilangkan dengan secara hati-hati mencocokkan donor jaringan dengan si penerima dan dengan menggunakan obat penekan sistem imun (immuno-suppressing drugs) untuk mencoba mencegah reaksi sistem kekebalan tubuh. Tentu saja, dengan menekan sistem kekebalan tubuh, obat-obatan ini akan membuka pasien terhadap kemungkinan terjangkit infeksi oportunistis. 

Regulasi Fisiologis

Hormon dapat bertindak sebagai immunomodulator, mengubah sensitivitas sistem kekebalan tubuh. Sebagai contoh, hormon seks wanita diketahui sebagai immunostimulator baik untuk respon sistem daya tahan adaptif maupun bawaan. Beberapa penyakit autoimun seperti lupus erythematosus lebih menyerang wanita, dan serangan awalnya sering berbarengan dengan saat puber. Sebaliknya, hormon seks pria seperti testosteron bersifat immunosuppressif. 

Hormon lain muncul untuk mengatur sistem kekebalan tubuh juga, terutam prolaktin, hormon pertumbuhan, dan vitamin D. Diduga bahwa penurunan progresif kadar hormon seiring dengan usia, bertanggung jawab atas melemahnya respon sistem kekebalan tubuh pada individu yang sudah lanjut. Sebaliknya, beberapa hormon diperintah oleh sistem kekebalan tubuh, terutama aktivitas hormon tiroid. Sistem kekebalan tubuh meningkat melalui tidur dan istirahat, dan rusak melalui stress.

Diet juga memberi pengaruh pada sistem kekebalan tubuh; contoh, buah-buahan segar; sayuran, dan makanan yang kaya akan asam lemak tertentu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh yang berkepanjangan. Dalam pengobatan tradisional, beberapa herbal dipercaya dapat menstimulasi sistem kekebalan tubuh, seperti echinacea, licorice, ginseng, astragalus, sage, bawang putih, elderberry, jamur shitake dan lingzhi, dan hyssop, seperti juga madu. Penelitian menunjukkan bahwa herbal tersebut dapat menstimulasi sistem kekebalan tubuh, walaupun pola perilaku mereka kompleks dan sulit untuk dikarakterisasi.

Bagaimana Antibiotik Bekerja

Kadang-kadang sistem kekebalan tubuh anda tidak mampu untuk mengaktivasi dirinya dengan cukup cepat untuk melampaui tingkat reproduksi bakteri tertentu, atau bakteri memproduksi racun begitu cepat yang akan menyebabkan kerusakan permanen sebelum sistem kekebalan tubuh dapat menghilangkan bakteri tersebut. Dalam kasus ini, akan sangat baik untuk membantu sistem imun tubuh dalam membunuh bakteri penyerang secara langsung. 

Antibiotik bekerja pada infeksi bakteri. Antibiotik adalah bahan kimiawi yang membunuh sel bakteri namun tidak mempengaruhi sel-sel yang membentuk tubuh anda. Misalnya, banyak antibiotik menginterupsi mesin di dalam sel bakteri yang membangun dinding sel. Sel manusia tidak memiliki mesin seperti ini, sehingga tubuh tidak terpengaruh. Antibiotik berbeda bekerja pada bagian mesin bakteri yang berbeda, sehingga masing-masing dapat bersifat lebih atau kurang efektif pada jenis bakteri tertentu. Anda dapat melihat bahwa, karena virus tidak hidup, antibiotik tidak memiliki dampak terhadap virus. 

Satu masalah dengan antibiotik adalah mereka kehilangan efektivitasnya seiring dengan berjalannya waktu. Kalau anda menggunakan antibiotik, itu akan membunuh bakteri dalam seminggu atau 10 hari. Anda akan merasa lebih baik lebih cepat (dalam sehari atau dua hari) karena antibiotik membunuh sebagian besar bakteri dengan sangat cepat. Walau demikian, dalam beberap situasi anak dari bakteri akan mengandung mutasi yang mampu mempertahankan antibiotik tertentu. 

Bakteri ini kemudian akan berreproduksi dan seluruh penyakit bermutasi. Akhirnya ketegangan baru menginfeksi semua orang dan antibiotik yang lama tidak memiliki pengaruh lagi. Proses ini dapat semakin menjadi masalah seiring waktu dan menjadi perhatian serius bagi komunitas kesehatan. 

Vaksinasi

Ada banyak penyakit yang, kalau anada pernah mengidapnya, tidak akan pernah terkena lagi. Campak adalah contoh yang bagus, begitu pula cacar air. Apa yang terjadi dengan penyakit-penyakit ini adalah mereka berhasil masuk ke tubuh anda dan mulai berreproduksi. Sistem kekebalan tubuh menukarnya untuk mengeliminasi mereka. 

Anda sudah memiliki sel B dalam tubuh anda yang dapat mengenali virus dan memproduksi antibodi. Namun, hanya ada beberapa sel untuk setiap antibodi. Ketika penyakit tertentu sudah dikenali oleh sel B tertentu ini, B sel kemudian berubah menjadi sel plasma, menggandakan dirinya dan mulai memompa antibodi. Kelompok kedua dari sel B ini tinggal di dalam tubuh anda selama bertahun-tahun, sehingga jika penyakit muncul kembali tubuh anda mampu mengeliminasinya dengan segera sebelum penyakit tersebut melakukan sesuatu pada diri anda. 

Vaksin adalah penyakit dalam bentuk yang sudah dilemahkan. Ia dapat berbentuk penyakit yang sudah dimatikan, atau serupa namun bersifat kurang mengandung virus. Waktu memasuki tubuh anda, sistem kekebalan tubuh anda memiliki pertahanan yang sama, namun karena penyakitnya berbeda atau melemah, anda mendapat lebih sedikit atau sama sekali tidak mendapat gejala dari penyakit tersebut. Kini, ketika penyakit yang sebenarnya menginvasi tubuh anda, tubuh anda mampu mengeliminasinya dengan segera.
Vaksin tersedia untuk semua jenis penyakit, baik disebabkan oleh virus maupun bakteri: campak, gondok, batuk, tuberculosis, cacar air, polio, typhus, dll.

Tetapi banyak penyakit tidak dapt disembuhkan oleh vaksin. Pilek dan influenza biasa adalah contohnya. Penyakit ini bermutasi sangat cepat atau memiliki begitu banyak macam sehingga tidak mungkin untuk menginjeksi seluruhnya ke tubuh anda. Setiap kali anda terkena flu, misalnya, anda mendapat jenis yang berbeda dari penyakit yang sama. 

Memori Immunologis

Ketika sel B dan sel T teraktivasi dan mulai berreplikasi, beberapa turunan mereka akan menjadi sel  yang memiliki memori jangka panjang. Sepanjang masa hidup binatang, sel memori ini akan mengingat patogen spesifik yang ditemui dan memberi respon yang kuat jika patogen terdeteksi kembali. Ini berisfat "adaptif" karena muncul selama masa hidup individu sebagai adaptasi terhadap infeksi dengan patogen dan mempersiapkan sistem kekebalan tubuh untuk tantangan di masa depan. Memori immunologis dapat berbentuk memori jangka pendek yang pasif atau memori jangka panjang yang aktif.

Memori pasif

Kekebalan pasif biasanya bersifat jangka pendek, bertahan antara beberapa hari dan beberapa bulan. Bayi yang baru lahir tidak berhadapan sebelumnya dengan mikroba dan sangat rentan terhadap infeksi. Beberapa lapisan dari perlindungan pasif disediakan oleh ibu. Selama kehamilan, jenis khusus dari antibodi, bernama IgG, berpindah dari ibu ke bayi melalui plasenta, sehingga bayi manusia memiliki antibodi dalam kadar tinggi bahkan pada saat kelahiran, dengan kadar antigen yang sama dengan ibunya. 

Air susu ibu juga mengandung antibodi yang tertransfer ke bayi dan melindungi terhadap infeksi bakteri sampai si bayi dapat mensintesa antibodinya sendiri. Ini disebut imunitas pasif karena jabang bayi sebenarnya tidak membuat sel memori atau antibodi, ia hanya meminjamnya. Dalam ilmu kesehatan, perlindungan kekebalan pasif juga dapat ditransfer secara artifisial dari satu individu ke yang lainnya melalu serum kaya antibodi atau suplemen oral seperti  Transfer Factor.

Memori aktif dan imunisasi

Memori aktif jangka panjang diperoleh setelah infeksi melalui aktivasi sel B dan T. Imunitas aktif juga dapat dihasilkan secara artifisial, melalui vaksinasi. Prinsip yang mendasari vaksinasi (juga disebut imunisasi) adalah untuk memperkenalkan antigen dari patogen dengan tujuan untuk menstimulasi sistem kekebalan tubuh dan mengembangkan kekebalan khusus melawan patogen tertentu tanpa menyebabkan penyakit pada organisme. 

Rangsangan respon daya tahan tubuh yang disengaja ini sukses karena mengeksploitasi kemampuan menspesifikasi yang ilmiah dari sistem kekebalan tubuh. Dengan tersisanya satu penyakit infeksi yang menjadi penyebab utama kematian dalam populasi manusia, vaksinasi memnunjukkan perkembangan manipulasi sistem kekebalan tubuh manusia yang paling efektif 

Sebagian besar vaksin berasal dari virus hidup yang sudah dilemahkan, sementara sebagian vaksin bakteri berasal dari komponen mikro-organisme, termasuk komponen racun yang tidak berbahaya. Karena banyak antigen yang berasal dari vaksin tidak merangsang respon adaptif secara kuat, banyak vaksin bakteri disediakan dengan tambahan yang mengaktivasi sel pemilik antigen dari sistem kekebalan tubuh bawaan dan memaksimalkan immunogenisitas.   

Memori Imunitas Pinjaman

Transfer Factors adalah suplemen natural dibuat dari molekul informasi daya tahan yang kecil yang bertindak sebagai 'memori imunitas pinjaman' dari kolostrum sapi dan kuning telur ayam yang membantu memperkuat, mengedukasi untuk mengenali, merespon, dan mengingat dan menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh anda.