Sistem Kekebalan Tubuh Manusia Beserta Komponen-Komponennya
Ketika sudah berada di dalam tubuh, kuman akan berhadapan dengan sistem kekebalan tubuh dalam banyak tingkatan. Komponen utama dari sistem kekebalan tubuh adalah:
Thymus,
Limpa kecil, Tulang belakang, Sel darah putih, Sistem limpa, Antibodi, Sistem
pelengkap, dan Hormon. Baca juga: Komponen-Komponen sistem kekebalan tubuh
Komponen-komponen Sistem Kekebalan Tubuh Secara Detail
Thymus
Thymus
berada di dada anda, antara tulang payudara dan hati. Thymus bertanggung jawab
memproduksi sel T, dan terutama sangat penting untuk bayi yang baru lahir -
tanpa thymus, sistem kekebalan tubuh bayi dapat ambruk dan si bayi akan
meninggal. Thymus sepertinya kurang penting bagi orang dewasa - misalnya, anda
dapat menghilangkannya dan tetap hidup karena bagian lain dari sistem kekebalan
tubuh dapat menanggung bebannya. Namun demikian, thymus tetap penting, terutama
dalam pematangan sel T.
Limpa Kecil
Limpa kecil
menyaring darah mencari sel-sel asing (limpa kecil juga mencari sel darah merah
tua yang perlu diganti). Seseorang yang kehilangan limpa kecilnya akan lebih
sering sakit daripada orang yang memiliki limpa kecil.
Tulang Belakang
Tulang
belakang memproduksi sel-sel darah baru, baik merah maupun putih. Pada sel
darah merah, sel-sel terbentuk seluruhnya di tulang belakang dan kemudian masuk
ke aliran darah. Sedangkan pada beberapa sel darah putih, sel-sel terbentuk dan
matang di tempat lain. Tulang belakang memproduksi semua sel-sel darah dari sel
akar (stem cells). Sel-sel ini disebut "sel akar" karena mereka
dapat bercabang dan menjadi banyak jenis sel yang berbeda. Sel akar berubah
menjadi tipe spesifik dari sel darah putih.
Tulang Belakang
Anda mungkin
menyadari kenyataan bahwa anda memiliki sel darah merah dan sel darah putih di
darah anda. Sel darah putih mungkin merupakan bagian paling penting dari sistem
kekebalan tubuh anda. Sel darah putih sebenarnya adalah sekelompok sel yang
berbeda-beda yang bekerja bersama untuk menghancurkan bakteri dan virus.
Berikut ini adalah jenis, nama, dan klasifikasi dari sel darah putih yang
bekerja di tubuh anda saat ini:
Leukosit dibagi dalam tiga kelas: Lymphosit, Monosit, Granulosit,
B-cells, Plasma cells, T-cells, Helper T-cells,
Killer T-cells, Suppressor T-cells, Natural killer cells, Neutrophils,
Eosinophils, Basophils,
Phagocytes,
Macrophages
Leukosit
Mempelajari seluruh nama yang berbeda-beda berikut fungsi dari setiap sel membutuhkan sedikit usaha, namun anda dapat memahami artikel ilmiah dengan lebih mudah ketika anda telah mengetahuinya! Berikut ini ringkasan singkat untuk membantu anda mengetahui jenis sel yang berbeda-beda
Mempelajari seluruh nama yang berbeda-beda berikut fungsi dari setiap sel membutuhkan sedikit usaha, namun anda dapat memahami artikel ilmiah dengan lebih mudah ketika anda telah mengetahuinya! Berikut ini ringkasan singkat untuk membantu anda mengetahui jenis sel yang berbeda-beda
Semua sel darah putih pada umumnya
dikenal sebagai leukosit. Sel darah putih tidak sama seperti sel normal lainnya
dalam tubuh - mereka sebenarnya bertindak independen, organisme tunggal sel
hidup yang mampu bergerak sendiri. Sel darah putih bersifat sangat menyerupai
amuba dalam pergerakannya dan kemampuannya dalam menelan sel dan bakteri lain.
Banyak sel darah putih yang tidak dapat berreproduksi sendiri, tetapi memiliki
pabrik di suatu tempat dalam tubuh yang memproduksi mereka. Pabrik tersebut
adalah tulang belakang.
Leukosit
dibagi menjadi tiga kelas:
1. Granulosit - Granulosit
membentuk 50% sampai 60% dari semua leukosit. Granulosit sendiri dibagi
menjadi tiga kelas: neutrophils, eosinophils dan basophils. Granulosit mendapat
nama seperti itu karena mengandung granula, dan granula ini mengandung bahan
kimia yang berbeda-beda tergantung dari jenis sel.
2. Lymphosit - Lymphosit membentuk 30%
sampai 40% dari semua leukosit. Lymphosit muncul dalam dua kelas: B cells
(yang matang di tulang belakang) dan T cells (yang matang di thymus).
3. Monocyte - Monosit membentuk kira-kira 7% dari
semua leukosit. Monosit berubah menjadi macrophages.
Semua sel darah putih bermula di
tulang belakang sebagai sel akar. Sel akar adalah sel generik yang dapat
membentuk banyak jenis leukosit yang berbeda pada saat matang. Sebagai contoh,
anda dapat mengambil tikus, meradiasinya untuk membunuh kemampuan tulang
belakangnya dalam memproduksi sel darah yang baru, dan kemudian menyuntik sel
akar ke saluran darah tikus. Sel akar akan terbagi dan berdiferensiasi menjadi
jenis sel darah putih yang berbeda-beda. "Transplantasi tulang belakang"
ini terjadi hanya dengan menginjeksikan sel akar dari donor ke dalam saluran
darah. Sel akar mencari jalannya sendiri ke tulang belakang dan membuat rumah
di sana.
Peranan Berbeda
Setiap jenis
sel darah putih memiliki peran khusus dalam sistem kekebalan tubuh,dan banyak
diantaranya yang mampu mengubah dirinya dalam berbagai cara. Penjelasan berikut
membantu untuk memahami peranan dari setiap sel.
· Neutrophils sejauh ini adalah bentuk sel darah putih
yang paling umum dalam tubuh anda. Tulang belakang anda memproduksi triliunan
sel ini setiap harinya dan melepaskannya ke aliran darah, namun usia mereka
pendek - biasanya kurang dari sehari. Setelah berada dalam aliran darah,
neutrophils dapat bergerak melalui dinding kapiler ke jaringan. Neutrophils
tertarik pada material asing, inflamasi dan bakteri. Jika anda mendapat
goresan, neutrophils akan tertarik pada proses yang bernama chemotaxis. Banyak
organisme ber sel tunggal juga menggunakan proses ini -- chemotaxis
membiarkan sel-sel bergerak ke arah konsentrasi kimia yang lebih tinggi. Ketika
neutrophil menemukan partikel asing atau bakteri, ia akan menelannya,
melepaskan enzim, hidrogen peroxida dan kimia lain dari granulanya untuk
membunuh bakteri. Dalam infeksi serius (dimana banyak bakteri berreproduksi),
nanah akan terbentuk. Nanah sebenarnya adalah neutrophils yang mati dan kotoran
sel lainnya.
· Eosinophils and basophils tidak terlalu umum
dibandingkan neutrophils. Eosinophils berpusat pada parasit di kulit dan
paru-paru, sementara Basophils membawa histamin dan oleh karenanya penting
(bersama-sama dengan mast cells) dalam menyebabkan inflamasi. Dari sudut
pandang sistem kekebalan tubuh, inflamasi adalah hal yang baik. Ia membawa
lebih banyak darah dan memperlebar dinding kapiler sehingga lebih banyal sel sistem
kekebalan tubuh dapat mencapai tempat yang terkena infeksi.
· Dari semua sel-sel darah, macrophages adalah yang
terbesar (oleh sebab itu bernama "macro"). Monosit dilepaskan oleh
tulang belakang, mengapung di aliran darah, memasuki jaringan dan berubah
menjadi macrophages. Sebagian besar jaringan penghalang memilik macrophages
sendiri. Contohnya, alveolar macrophages hidup di paru-paru dan menjaga
paru-paru tetap bersih (dengan menghisap partikel asing seperti asap dan debu)
dan bebas dar penyakit (dengan menghisap bakteri dan mikroba). Macrophages
disebut sebagai sel langerhans ketika mereka hidup di kulit. Macrophages juga
berenang dengan bebas. Salah satu tugas mereka adalah membersihkan neutrophils
yang sudah mati -- macropghages membersihkan nanah, misalnya, sebagai bagian
dari proses penyembuhan.
· Lymphosit mengatasi sebagian besar infeksi bakteri dan
virus yang kita peroleh. Lymphosit berawal di tulang belakang dan akan
membentuk menjadi B cells sebelum memasuki aliran darah. Sel T (T cells)
berawal di tulang belakang namun bermigrasi melalui aliran darah ke thymus dan
matang disana. Sel T dan Sel B sering ditemukan di aliran darah namun cenderung
berkonsentrasi di jaringan limpa. Terdapat juga sedikit jaringan limpa di
sistem pencernaan. Sel B dan Sel T memiliki fungsi yang berbeda.
· Sel B (B cells), ketika terstimulasi, matang menjadi
sel plasma (plasma cells) -- yang merupakan sel yang memproduksi antibodi. Sel
B yang spesifik menempel pada kuman yang spesifik juga, dan ketika kuman
tersebut muncul di tubuh, sel B menggandakan dirinya dan memproduksi jutaan
antibodi untuk mengeliminasi kuman tersebut.
· Sel T (T cells), sebaliknya, bertumbuk melawan sel dan
membunuhnya. Sel T yang dikenal sebagai sel T pembunuh (Killer T cells) dapat
mendeteksi sel-sel dalam tubuh yang menjadi tempat virus, dan ketika ia dapat
mendeteksinya, ia akan membunuhnya. Dua jenis lain dari sel T, yang disebut
sebagai sel T Helper dan Suppressor T, membantu mensintesi sel T pembunuh dan
mengendalikan respon daya tahan tubuh.
SEL T
Sel T Helper
cukup penting dan menarik. Mereka diaktivasi oleh Interleukin-1, yang
diproduksi oleh macrophages. Setelah teraktivasi, sel T Helper memproduksi
Interleukin-2, kemudian interferon dan senyawa kimia lainnya. Senyawa kimia ini
mengaktivasi sel B sehingga mereka memproduksi antibodi. Kompleksitas dan
tingkat interaksi antara neutrophils, macrophages, sel T dan sel B cukup luar
biasa.
Karena sel
darah putih sangat penting utnuk sistem kekebalan tubuh, mereka digunakan
sebagai ukuran kesehatan sistem kekebalan tubuh. Ketika anda mendengar bahwa
seseorang memiliki "sistem kekebalan tubuh yang kuat" atau "sistem
kekebalan tubuh tertindas", satu cara untuk menentukannya adalah dengan
menghitung jenis yang berbeda-beda dari sel darah putih dalam sampel darah.
Jumlah sel darah putih yang normal adalah antara 4,000 sampai 11,000 sel per
mikroliter. 1.8 sampai 2.0 sel T helper per suppressor sel T adalah
normal. Normal absolute neutrophil count (ANC) adalah antara 1,500 sampai 8,000
sel per mikroliter. Sebuah artikel seperti 'Introduction to Hematology' dapat
membantu anda mempelajari lebih banyak tentang sel darah putih secara umum dan
perbedaan setiap jenis sel darah putih yang ditemukan di tubuh anda.
Satu
pertanyaan penting mengenai sel darah putih (dan bagian-bagian lainnya dari sel
darah putih) adalah, "Bagaimana sel darah putih mengetahui apa yang harus
diserang dan apa yang harus dibiarkan? Mengapa sel darah putih tidak menyerang
semua sel dalam tubuh?" Ada sebuah sistem yang dibangun di seluruh sel
dalam tubuh anda, bernama Major Histocompatibility Complex (MHC) (juga biasa
disebut sebagai Human Leukocyte Antigen (HLA)) yang menandai sel-sel di tubuh
anda sebagai "anda". Apapun yang ditemukan tidak memiliki tanda ini
oleh sistem kekebalan tubuh anda (atau memiliki tanda yang salah) sudah pasti
"bukan anda" dan oleh karenanya merupakan permainan yang adil.
Encyclopedia Britannica mengatakan hal berikut ini mengenai MHC:
"Ada
dua tipe utama dari molekul protein MHC--kelas I dan kelas II--yang
merentangkan membran dari hampir semua sel pada suatu organisme. Pada manusai,
molekul-molekul ini ditandai dengan beberapa gen terkelompok di wilayah yang
sama pada kromosom 6.Setiap gen memiliki sejumlah sekutu yang tidak biasa
(bentuk alternatif dari gen). Sebagai hasilnya, sangat jarang ada dua individu
yang memilki molekul MHC yang sama, yang secara kolektif disebut sebagai jenis
jaringan.
Molekul MHC
merupakan komponen penting dari respon daya tahan tubuh. Mereka memungkinkan
sel yang telah terinvasi oleh infeksi untuk terdeteksi oleh sel dalam sistem
kekebalan tubuh yang bernama T lymphocytes, atau sel T. Molekul MHC
melakukan ini dengan menghadirkan fragmen protein (peptides) pada permukaan
sel. Sel T mengenali peptides asing yang menempel pada molekul MHC dan
mengikatnya, sebuah tindakan yang menstimulasi sel T untuk menghancurkan atau
menyembuhkan sel yang terinfeksi. Dalam sel sehat yang tak terinfeksi, molekul
MHC menghadirkan peptides dari sel-nya sendiri (self peptides), dimana sel T
umumnya tidak berreaksi. Namun, jika mekanisme daya tahan tubuh tidak berfungsi
dan sel T bereaksi melawan self peptides, penyakit autoimun pun muncul.
Transfer Factors membantu dengan memberikan informasi ke sistem kekebalan tubuh anda untuk secara benar mengidentifikasi da membedakan antara sel tubuh anda sendiri dan invasi asing. Dengan kata lain, ia akan menginstruksikan sistem daya tubuh anda apa yang harus diserang dan apa yang harus dibiarkan. Sehingga, membantu mencegah penyakit autoimun dan gangguan daya tahan tubuh lainnya.
Sistem Limpa
Hormon
Transfer Factors membantu dengan memberikan informasi ke sistem kekebalan tubuh anda untuk secara benar mengidentifikasi da membedakan antara sel tubuh anda sendiri dan invasi asing. Dengan kata lain, ia akan menginstruksikan sistem daya tubuh anda apa yang harus diserang dan apa yang harus dibiarkan. Sehingga, membantu mencegah penyakit autoimun dan gangguan daya tahan tubuh lainnya.
Antibodi
Antibodi (juga disebut sebagai immunoglobulin dan gammaglobulin) diproduksi oleh seld darah putih. Mereka merupakan protein berbentuk Y yang masing-masing memiliki respon terhadap antigen tertentu (bakteri, virus, atau racun). Setiap antibodi memiliki bagian khusus (di ujung setiap dua cabang dari Y) yang sensitif terhadap antigen tertentu dan mengikatnya dengan cara tertentu. Ketika antibodi mengikatkan dirinya pada racun (toksin), mereka disebut sebagai antitoksin (jika racun berasal dari bentuk venom yang sama, maka disebut antivenin). Pengikatan pada umumnya menyebabkan tidak dapat bekerjanya senyawa kimia dari racun. Ketika antibodi mengikat dengan selaput luar dari partikel virus atau dinding sel bakteri, ia dapat menghentikan pergerakannya melalui dinding sel. Atau sejumlah besar antibodi dapat mengikat peng-invasi dan memberikan sinyal pada sistem komplemen bahwa peng-invasi perlu dihilangkan.
Antibodi (juga disebut sebagai immunoglobulin dan gammaglobulin) diproduksi oleh seld darah putih. Mereka merupakan protein berbentuk Y yang masing-masing memiliki respon terhadap antigen tertentu (bakteri, virus, atau racun). Setiap antibodi memiliki bagian khusus (di ujung setiap dua cabang dari Y) yang sensitif terhadap antigen tertentu dan mengikatnya dengan cara tertentu. Ketika antibodi mengikatkan dirinya pada racun (toksin), mereka disebut sebagai antitoksin (jika racun berasal dari bentuk venom yang sama, maka disebut antivenin). Pengikatan pada umumnya menyebabkan tidak dapat bekerjanya senyawa kimia dari racun. Ketika antibodi mengikat dengan selaput luar dari partikel virus atau dinding sel bakteri, ia dapat menghentikan pergerakannya melalui dinding sel. Atau sejumlah besar antibodi dapat mengikat peng-invasi dan memberikan sinyal pada sistem komplemen bahwa peng-invasi perlu dihilangkan.
Antibodi
muncul dalam lima kelas:
1. Immunoglobulin A (IgA)
2. Immunoglobulin D (IgD)
3. Immunoglobulin E (IgE)
4. Immunoglobulin G (IgG)
5. Immunoglobulin M (IgM)
Ketika anda
melihat singkatan seperti IgE dalam dokumen kesehatan, anda sekarang tahu bahwa
yang mereka bicarakan adalah antibodi.
Sell Natural Killer
Sel Natural Killer (NK) adalah jenis lain dari lymphosit berbahaya. Seperti cytotoxic sel T, mereka mengandung granula yang berisi senyawa kimia. Mereka disebut sebagai pembunuh "natural" karena mereka, berbeda dengan sel T cytotoxic T, tidak perlu mengenali antigen tertentu sebelum bertindak. Mereka menargetkan sel tumor dan memberi perlindungan terhadap berbagai jenis mikroba yang dapat menyebabkan infeksi. Dalam beberapa penyakit immunodefisiensi, termasuk AIDS, fungsi sel natural killer adalah abnormal. Sel natural killer juga mungkin berperan dalam immunoregulasi dengan mensekresi lymphokin dalam kadar tinggi.
Sel Natural Killer (NK) adalah jenis lain dari lymphosit berbahaya. Seperti cytotoxic sel T, mereka mengandung granula yang berisi senyawa kimia. Mereka disebut sebagai pembunuh "natural" karena mereka, berbeda dengan sel T cytotoxic T, tidak perlu mengenali antigen tertentu sebelum bertindak. Mereka menargetkan sel tumor dan memberi perlindungan terhadap berbagai jenis mikroba yang dapat menyebabkan infeksi. Dalam beberapa penyakit immunodefisiensi, termasuk AIDS, fungsi sel natural killer adalah abnormal. Sel natural killer juga mungkin berperan dalam immunoregulasi dengan mensekresi lymphokin dalam kadar tinggi.
Sel T
cytotoxic T cells dan sel natural killer membunuh secara terhubung. Si pembunuh
mengikat targetnya, mengincar senjatanya, dan kemudian mengantarkan semburan
senyawa kimia yang berbahaya yang memproduksi lubang pada membran sel yang
menjadi target. Cairan kemudian merasuk dan keluar, dan sel pun meledak.
Sistem Limpa
Limpa sistem
adalah bagian yang paling dikenali oleh manusia karena dokter dan para ibu
sering memeriksa kelenjar limpa yang bengkak di leher. Kemudian ditemukan bahwa
kelenjar limpa adalah hanya satu bagian dari sistem yang meluas di seluruh
tubuh anda dengan cara yang sama seperti saluran darah. Perbedaan utama dari
darah mengalir di sistem sirkulasi dan limpa mengalir di sistem limpa adalah
darah mendapat tekanan dari hati, sementara sistem limpa bersifat pasif. Tidak
ada "pompa limpa" seperti "pompa darah" (hati). Sebaliknya,
cairan masuk ke sistem limpa dan didorong secara normal oleh tubuh dan gerakan
otot pada kelenjar limpa. Ini kurang lebih sama dengan air dan sistem
pembuangan kotoran di sebuah komunitas. Air diberi tekanan secara aktif,
sementara saluran pembuangan bersifat pasif dan mengalir mengikuti gravitasi.
Limpa
adalah cairan pembersih yang mencuci sel-sel dengan air dan nutrisi. Limpa
adalah plasma darah -- cairan yang membuat darah tanpa sel merah dan putih.
Pikirkan hal ini -- sel tidak memiliki saluran sendiri untuk memberinya makan,
namun ia harus memperoleh makanan, air dan oksigen supaya dapat bertahan. Darah
mentransfer bahan-bahan ini ke limpa melalui dinding kapiler, dan limpa
membawanya ke sel.
Sel juga memproduksi protein dan produk buangan dan limpa
menyerap produk ini dan membawanya pergi. Setiap bakteri yang masuk ke dalam
tubuh juga menemukan jalan mereka sendiri ke cairan inter-sel. Salah satu tugas
dari sistem limpa adalah untuk menyalurkan dan menyaring cairan ini untuk mendeteksi
dan menghilangkan bakteri. Saluran limpa kecil mengumpulkan cairan dan
memindahkannya ke saluran yang lebih besar sehingga cairan akhirnya tiba di
kelenjar limpa untuk diproses.
Kelenjar
limpa mengandung jaringan terfilter dan sejumlah besar sel limpa. Ketika
bertarung melawan infeksi bakteri tertentu, kelenjar limpa menjadi bengkak oleh
bakteri dan sel-sel yang melawan bakteri tersebut, ke titik dimana anda dapat
merasakannya. Maka, kelenjar limpa yang bengkak adalah indikasi yang bagus
bahwa anda memilki infeksi. Ketika limpa telah terfilter melalui kelenjar
limpa, ia akan memasuki aliran darah kembali.
Sistem
Komplemen
Sistem
komplemen, seperti antibodi, adalah sekelompok protein. Ada jutaan antibodi
berbeda di aliran darah, masing-masing sensitif terhadap antigen tertentu.
Hanya ada beberapa protein dalam sistem komplemen, dan mereka mengambang bebas
pada darah anda. Komplemen dibuat di liver. Protein komplemen diaktivasi oleh
dan bekerja dengan (komplemen) antibodi. Mereka menyebabkan proses lisis
(pemecahan) sel dan merupakan signal bagi phagosit bahwa sebuah sel perlu
dihilangkan.
Hormon
Ada beberapa hormon yang dihasilkan oleh komponen dari sistem kekebalan tubuh.
Hormon-hormon ini pada umumnya disebut sebagai lymphokin. Juga diketahui ada
hormon tertentu yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Steroids dan
corticosteroids (komponen dari adrenalin) menyerang sistem kekebalan tubuh.
Tymosin
(diduga diproduksi oleh thymus) adalah hormon yang mendorong produksi lymphosit
(lymphosit adalah bentuk dari sel darah putih). Interleukins adalah jenis
hormon lain yang diproduksi oleh sel darah putih. IL-1 memiliki efek samping
yang menarik - ketika ia sampai di hyphotalamus, ia memproduksi demam dan
kelelahan. Temperatur yang meningkat dari demam diketahui dapat membunuh
beberapa bakteri.
Tumor
Necrosis Factor
Tumor Necrosis Factor (TNF) juga diproduksi oleh macrophages. TNF mampu membunuh sel-sel tumor, dan juga meningkatkan penciptaan saluran darah baru sehingga penting untuk penyembuhan.
Tumor Necrosis Factor (TNF) juga diproduksi oleh macrophages. TNF mampu membunuh sel-sel tumor, dan juga meningkatkan penciptaan saluran darah baru sehingga penting untuk penyembuhan.
Peranan
penting lainnya dari sistem kekebalan tubuh adalah mengidentifikasi dan
mengeliminasi tumor. Sel yang bertransformasi dari tumor menunjukkan antigen
yang tidak ditemukan pada sel normal. Bagi sistem kekebalan tubuh, antigen ini
nampak asing, dan kehadirannya menyebabkan sel daya tahan tubuh menyerang sel
tumor yang bertransformasi.
Antigen yang terlihat dari tumor memilki beberapa
sumber; beberapa diturunkan dari virus oncogenic seperti human papillomavirus,
yang menyebabkan kanker serviks, sementara yang lainnya adalah protein dari
organisme itu sendiri yang muncul dalam kadar rendah pada sel normal namun
menjadi berkadar tinggi pada sel tumor. Salah satu contoh adalah enzim bernama
tyrosinas yang, ketika berkadar tinggi, mentransformasi sel kulit tertentu
(mis: melanosit) menjadi tumor bernama melanoma. Kemungkinan sumber ketiga dari
antigen tumor adalah protein yang biasanya penting untuk mengatur pertumbuhan
dan pertahanan sel, yang umumnya bermutasi menjadi kanker merangsang molekul bernama
onkogen.
Respon utama
dari sistem kekebalan tubuh terhadap tumor adalah menghancurkan sel abnormal
menggunakan sel T pembunuh, terkadang dengan bantuan sel T helper. Antigen
tumor terlihat pada molekul MHC kelas I dengan cara yang sama pada antigen
viral. Ini memungkinkan sel T pembunuh untuk mengenali sel tumor sebagai
abnormal. Sel NK juga membunuh sel bertumor dengan cara yang sama, terutama
jika sel tumor memiliki lebih sedikit molekul MHC kelas I; ini fenomena yang
normal pada tumor. Kadang-kadang antibodi dihasilkan untuk melawan sel tumor
memungkinkan penghancurannya oleh sistem komplemen.
Jelas bahwa
beberapa tumor mengalahkan sistem kekebalan tubuh dan berlanjut menjadi kanker.
Sel tumor sering memiliki molekul MHC kelas I yang sedikit di permukaannya,
sehingga menghindari kemampuan deteksi sel T pembunuh. Beberapa sel tumor juga
melepaskan produk yang menghalangi respon daya tahan tubuh; sebagai contoh,
dengan mensekresikan cytokine TGF-ß, yang menekan aktivitas macrophages dan
lymphosit. Sebagai tambahan, toleransi imunologis mungkin berkembang melawan
antigen tumor, sehingga sistem kekebalan tubuh tidak lagi menyerang sel tumor.
Sebaliknya,
macrophages dapat meningkatkan pertumbuhan tumor ketika sel tumor mengirim
cytokine yang menarik macrophages yang kemudian menghasilkan cytokine dan
faktor pertumbuhan yang memupuk perkembangan tumor. Selanjutnya, kombinasi
hypoxia pada tumor dan cytokine produksi macrophages merangsang sel tumor untuk
mengurangi produksi protein yang menghalangi metatasis dan oleh karenanya
membantu penyebaran sel kanker.
Interferon
Interferon berintervensi dengan virus dan diproduksi oleh sebagian besar sel
dalam tubuh. Interferons, sperti antibodi dan komplemen, adalah protein, dan
tugasnya adalah untuk memungkinkan sel memberi sinyal satu sama lain. Ketika
sel mendeteksi interferon dari sel lain, ia memproduksi protein yang membantu
mencegah replikasi viral dalam sel.
baca juga: jenis-jenis makanan peningkat sistem kekebalan tubuh
baca juga: jenis-jenis makanan peningkat sistem kekebalan tubuh